KOMPAS.com - Samsung Electronics belum memutuskan masa depannya, terkait apakah akan membagi dua perusahaan atau tidak. Pabrikan Korea Selatan itu masih mempertimbangkan baik-buruknya dari segi struktur maupun dampak bisnis.
Samsung minta diberi waktu sekitar enam bulan untuk menentukan sikap, sebagaimana dilaporkan AndroidAuthority dan dihimpun KompasTekno, Rabu (30/11/2016).
Dalam proses pertimbangannya, Samsung telah menyewa konsultan eksternal untuk membantu merumuskan segala kemungkinan jika perusahaan dibagi dua.
Sebagai kompensasi bagi para investor, Samsung berjanji akan meningkatkan dividen sebesar 30 persen pada tahun ini, dibandingkan dengan 2015 lalu. Selain itu, Samsung sesumbar akan meningkatkan kas operasionalnya sebesar 50 persen pada 2017.
Diketahui, Samsung menggelar conference call dengan para investor. Tadinya, conference call itu diduga untuk mengumumkan perusahaan dibagi dua. Ternyata Samsung hanya ingin menenangkan jejeran investornya, sekaligus meminta waktu lebih lama untuk mempertimbangkan segala hal.
Gara-gara Galaxy Note 7
Usulan perusahaan dibagi dua sebenarnya sudah diajukan sejak Oktober lalu oleh Elliott Associate, yakni investor yang memegang 0,6 persen saham Samsung. Usulan itu menyusul kondisi bisnis Samsung yang sedang tak stabil akibat insiden Galaxy Note 7 dan isu politik di Korea Selatan.
Laporan kuartal ketiga Samsung menunjukkan profit operasional perusahaan hanya sebesar 4,5 miliar dollar AS atau setara Rp 60,9 triliun.
Angka itu turun 30 persen dibandingkan periode serupa tahun lalu dan merupakan performa bisnis terburuk Samsung selama dua tahun terakhir.
Menurut Elliott Associate, jika Samsung dibagi dua menjadi perusahaan induk dan operasional, investor bisa menerima dividen sebesar 27 miliar dollar AS atau setara Rp 365 triliun.
Share Ke Medsosmu
0 Comments