LONDON - Tim peneliti asal
Universitas Durham, Inggris, melakukan penelitian pada berbagai peristiwa
gerhana dan peristiwa luar angkasa lainnya dalam kurun waktu 27 abad terakhir.
Penelitian itu mengungkap informasi baru mengenai rotasi bumi yang melambat
seiring berjalannya waktu.
Dengan
ini, satu hari yang lamanya 24 jam mempunyai kemungkinan untuk bertambah. Meski
ada kemungkinan bertambah, namun penambahannya butuh waktu yang sangat lama
agar benar-benar memiliki efek bagi kehidupan. Diungkap oleh pemimpin penelitian,
Leslie Morrison, proses perlambatan sangat panjang.
Dalam
kurun waktu 2.700 tahun, perlambatan rotasi bumi hampir dua milidetik. Oleh
karena itu, diperlukan 6.7 juta tahun untuk melambat selama satu menit. Untuk
menjadikan satu hari 25 jam diperlukan waktu 200 tahun lagi.
Dilansir
dari Solopos, Rabu (11/12/2016), data itu didapat dari penelitian
fakta gerhana dan peristiwa-peristiwa luar angkasa sejak 720 sebelum masehi
hingga 2015. Data yang didapat ini mematahkan perkiraan Morrison sebelumnya yang
mengira perlambatan rotasi bumi lebih besar dari data tersebut. Sebelumnya
diperkirakan perlu 5.2 juta tahun untuk menambah satu menit rotasi.
“Data
yang diungkap sebelumnya hanya kira-kira, karena tenaga geofisika yang membuat
bumi berotasi tidak bergerak dalam keadaan konstan,” jelas Morrison.
Rotasi
bumi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor dari dalam bumi. Perubahan permukaan
kutub, aktivitas elektromagnetik inti bumi dan permukaan air laut menjadi
beberapa faktor yang memengaruhi rotasi bumi.
http://techno.okezone.com/
0 Comments